Menikmati alam sekitar merupakan salah satu hal yang menumbuhkan kebahagiaan, terlebih bila ditemani oleh seseorang yang spesial di hati. Bukan hanya warna-warni alam yang dapat dinikmati, tetapi juga mempererat rasa yang terpatri dalam hati. Tidak dimungkiri, dalam berumah tangga tentu ada ketidakteraturan yang kadang menyeruak dalam dada. Akan tetapi, semua hal bisa diatasi dengan adanya sikap saling mengerti dan memahami.
Minggu, 02 Desember 2018
Selasa, 23 Oktober 2018
Romansa: Kuncup Kisah
23 Juni 2018
Entah mengapa, kala itu detik
berlalu dengan begitu anggunnya. Seakan tahu bahwa hari itu, separuh hati ini
tengah diliputi kecamuk rasa yang tak mampu terekspresikan dalam kata. Sebab
untuk pertama kalinya, seorang pemuda dengan serius hendak mendatangi gubuknya
dan bermaksud meminta diri ini menjadi permaisurinya. Dan atas rida-Nya, kini
kedua insan itu telah dipersatukan dalam ikatan suci pernikahan.
Rabu, 03 Oktober 2018
Jumat, 31 Agustus 2018
Di Penghujung Bulan (Kelima)
Tanpa terasa, bulir-bulir air menguncup dan merekah di sudut mata
Mengingat bagaimana waktu mempertemukan dua anak manusia yang awalnya tiada saling sapa
Menyejajarkan aksara yang tiada dinyana akan segera tertuntaskan dengan kalimat pelengkap yang semakin penuh makna
Di sebuah waktu, ketika aku dan kamu telah berubah menjadi kita
Mengingat bagaimana waktu mempertemukan dua anak manusia yang awalnya tiada saling sapa
Menyejajarkan aksara yang tiada dinyana akan segera tertuntaskan dengan kalimat pelengkap yang semakin penuh makna
Di sebuah waktu, ketika aku dan kamu telah berubah menjadi kita
Rabu, 29 Agustus 2018
Izinkan Aku Mencintai Apa Adanya Kamu
Sejak kuputuskan untuk menjawab
ketegasanmu dengan kata “iya”, sejak saat itu pula telah kuniatkan setiap
langkahku menujumu sesuai dengan ajaran-Nya. Saling mengingatkan, menjaga,
menguatkan, dan saling berlomba untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih
baik lagi. Tentunya, dalam menjalani komitmen yang telah kita niatkan untuk
menggapai rida-Nya bersama, tidak hanya kebahagiaan yang mampir dan bersenda
gurau di antara kita. Ada juga beberapa kerikil yang mencoba menjadi sandungan
di celah langkah kita menuju janji suci terselenggara. Semoga dengan saling
memahamkan dan mencari jalan keluar bersama, kerikil yang tadinya menghadang
bisa kita lewati dengan aman dan tanpa gangguan.
Rabu, 01 Agustus 2018
Selasa, 31 Juli 2018
Senin, 30 Juli 2018
Sabtu, 28 Juli 2018
Kamis, 19 Juli 2018
Selasa, 10 Juli 2018
Mendampingimu dalam Cinta dan Karya
Hari ini adalah hari yang kautunggu. Hari ketika kauakan mempertanggungjawabkan tugas akhirmu sebagai salah satu langkah menyelesaikan studimu di pascasarjana. Telah banyak perjuangan yang kaulakukan. Mulai dari memilih judul, memilih teori yang tepat, melakukan penelitian, mengolah data, sampai pada akhirnya kauciptakan produk yang InsyaAllah bisa bermanfaat bagi banyak orang.
Kamis, 28 Juni 2018
Sepucuk Surat untuk Calon Imamku
Siang ini, usai bersilaturahim dengan pimpinan Muhammadiyah Bojonegoro, Mas mengirimkan kabar bahagia tentang perjuangan Mas di akhir studi. Lembar acc yang dinanti-nanti Alhamdulillah Mas dapatkan siang ini. Namun, bersamaan dengan itu pula ada kabar lain perihal masih terhambatnya pendaftaran sidang akhir Mas akibat sistem keuangan yang tak bersahabat, padahal hal tersebut termasuk sangat krusial untuk dapat menyelesaikan pendaftaran.
Kamis, 21 Juni 2018
Menjumpai Rindu
Part 2
....
Senyum itu, wajah itu, kerinduan itu, akhirnya saling bertemu. Syahdu.
Aku pun membonceng di belakangmu. Satu hal yang kusuka. Namun tetap harus memperhatikan batasan antara kita. Macet, panas, dan lelah seakan menyatu. Ingin rasanya untuk segera sampai di penginapan. Menyandarkan bahu, mengistirahatkan raga, melepaskan beban yang dibawa, tapi ya... Beginilah Malang. Terlebih ketika aroma liburan sudah tercium. Pasti akan padat kendaraan. Macet.
Senin, 18 Juni 2018
Minggu, 03 Juni 2018
Keutamaan Orang yang Berpuasa di Bulan Ramadan
Ramadan#5
Momen ramadan erat kaitannya dengan salat Isya dan tarawih berjamaah. Biasanya ketika usai tarawih dan sebelum witir, terdapat kuliah tujuh menit yang disampaikan oleh beberapa mubaligh. Salah satu ceramah yang berhasil terangkum dalam memori saya adalah tentang keutamaan orang yang berpuasa di bulan ramadan, yaitu sebagai berikut.
Momen ramadan erat kaitannya dengan salat Isya dan tarawih berjamaah. Biasanya ketika usai tarawih dan sebelum witir, terdapat kuliah tujuh menit yang disampaikan oleh beberapa mubaligh. Salah satu ceramah yang berhasil terangkum dalam memori saya adalah tentang keutamaan orang yang berpuasa di bulan ramadan, yaitu sebagai berikut.
Dua Bulan dalam Rasaku: Kamu
Sampai saat ini, masih terangkum jelas dalam memori perihal senja kala itu
Senja yang sejatinya kusuka jingganya, semakin memesona karena hadirnya
Dia yang dikirim oleh-Nya dengan perantara doa yang saling mengangkasa
Di antara rasa percaya yang terus berusaha disemai dalam dada
akan janji-Nya yang memang tiada pernah dusta
Tentang keagungan firman-Nya menciptakan insan berpasang-pasangan di dunia
Senja yang sejatinya kusuka jingganya, semakin memesona karena hadirnya
Dia yang dikirim oleh-Nya dengan perantara doa yang saling mengangkasa
Di antara rasa percaya yang terus berusaha disemai dalam dada
akan janji-Nya yang memang tiada pernah dusta
Tentang keagungan firman-Nya menciptakan insan berpasang-pasangan di dunia
Sabtu, 02 Juni 2018
Jumat, 01 Juni 2018
Sabtu, 26 Mei 2018
Ramadan: Momen untuk Membangun Karya
Ramadan#4
Ramadan kerap menjadi bulan yang dipilih oleh banyak orang untuk melakukan ribuan kebaikan. Terlepas dari sebelas bulan lainnya yang juga dimanfaatkan demikian, ramadan tetap menjadi primadona. Sebab, ada nuansa dan suasana yang berbeda ketika berada di dalamnya. Salah satu hal yang menjadi pilihan selama ramadan adalah bisa lebih produktif dibandingkan dengan hari-hari di luar ramadan.
Jumat, 25 Mei 2018
Media Sosial: Representasi diri
Ramadan#3
Berselancar di dunia maya terkadang membuat kita jatuh pada ingatan-ingatan masa lalu. Terlebih ketika kita menemukan konten-konten yang memang mengajak pembaca untuk bernostalgia. Seperti halnya pembahasan tentang jajanan hits anak zaman dulu, permainan rakyat yang sudah mulai memudar, sampai pada kebiasaan-kebiasaan menggelikan yang sering dilakukan. Diakui atau tidak konten-konten semacam itu terkadang mengundang gelak tawa, gregetan, dan rasa haru dari kita para pembaca.
Selasa, 22 Mei 2018
Ya Rabb, Izinkanku Merindunya
Seanggun biru langit pagi ini
Sesejuk sinar surya yang menyelimuti
Seharum aroma ramadan yang masih terus bertahan hingga hari ini
Secerah binar wajah anak sekolah yang dengan tulus mengerjakan soal meski beberapa tanpa ekspresi
Seperti itu pulalah rindu di hari ini saban hari bertubi-tubi
Mendatangi. Tanpa permisi. Dan dengan songongnya bertahan, lalu tak mau pergi.
Hujan Bulan Ramadan
Ramadan#2
Hujan. Hal yang menjadi penghias ramadan hari kedua ini adalah tetesan air langit menjelang berbuka dan sepanjang berbuka puasa. Sejuk aroma ramadan berpadu dengan gemulai hujan menambah syahdu suasana saat berbuka puasa. Terlebih ketika berbuka bersama dengan orang-orang tercinta; orang tua, keluarga, sahabat, pasangan (halal), dan lain sebagainya.
Hujan. Hal yang menjadi penghias ramadan hari kedua ini adalah tetesan air langit menjelang berbuka dan sepanjang berbuka puasa. Sejuk aroma ramadan berpadu dengan gemulai hujan menambah syahdu suasana saat berbuka puasa. Terlebih ketika berbuka bersama dengan orang-orang tercinta; orang tua, keluarga, sahabat, pasangan (halal), dan lain sebagainya.
Sabtu, 19 Mei 2018
Tentang Kita dan Kisah yang Terngiang dalam Kalbu
Sampai saat ini, terhitung lebih dari seribu jam aku mengenalmu. Membersamai dalam bentangan jarak yang senantiasa mengukir rindu. Membingkai percakapan-percakapan seru yang terlontar hampir setiap minggu. Meski begitu, kesyukuranku tertemukan denganmu adalah sesuatu yang tiada henti kudengungkan dalam doaku. Betapa campur tangan-Nya begitu agung sehingga dua insan yang tiada saling jua pun bisa saling menuju. Dalam koridor cinta-Nya yang tengah diperjuangkan atas segala restu.
.
Kamu dan Kota Sejuta Rindu#2
Part 2
Malang, 29 April 2018
Malang, 29 April 2018
Ada yang berbeda ketika kubuka kedua belah mata. Udara dingin begitu saja merasuk di antara celah pori-pori kulit yang sudah beberapa waktu tidak akrab dengannya di kota ini. Kota yang semakin hari semakin memupuk rindu, terlebih ada yang dirindu di dalamnya. Perlahan, kuseret langkahku ke kamar mandi, mengambil air wudhu. Bisa dibayangkan bagaimana rasanya air di pagi itu? Dingin. Banget. Namun bagaimana pun, tetap harus kulaksanakan kewajibanku sebagai hamba, memintal doa dan menyenandungkan ayat-ayat-Nya yang begitu menenteramkan jiwa.
Jumat, 18 Mei 2018
Ramadan: Jangan Menjadi Orang yang Merugi
Ramadan#1
Ramadan. Bulan yang selalu dinanti, bulan yang dipenuhi dengan amalan-amalan yang tentu saja mengharap ridho Illahi. Kali ini, adalah Ramadan kedua yang kunikmati di kampung halaman. Bukan lagi di tanah perantauan. Alhamdulillah. Suatu kesyukuran yang tiada henti kudengungkan. Terlebih ramadhan ini serasa ada yang berbinar bahagia. Di antara ribuan nikmat-Nya, diperkenankan hamba mengurai syukur yang tiada tara atas keridhoan-Nya mempertemukan dengan dia yang akan membersamai di dunia dan InsyaAllah di akhirat juga.
Ramadan. Bulan yang selalu dinanti, bulan yang dipenuhi dengan amalan-amalan yang tentu saja mengharap ridho Illahi. Kali ini, adalah Ramadan kedua yang kunikmati di kampung halaman. Bukan lagi di tanah perantauan. Alhamdulillah. Suatu kesyukuran yang tiada henti kudengungkan. Terlebih ramadhan ini serasa ada yang berbinar bahagia. Di antara ribuan nikmat-Nya, diperkenankan hamba mengurai syukur yang tiada tara atas keridhoan-Nya mempertemukan dengan dia yang akan membersamai di dunia dan InsyaAllah di akhirat juga.
Rabu, 02 Mei 2018
Selasa, 01 Mei 2018
Kamu dan Kota Sejuta Rindu
(Part 1)
Malam ini, entah mengapa masih ada yang berkecamuk dalam kepala. Segelintir memori memaksa untuk segera dituangkan dalam karya. Mungkin mereka sudah tidak sabar menyaksikan bagaimana ekspresimu ketika membacanya, atau barangkali memang mereka sedang diliputi bahagia sehingga ingin untuk segera membaginya. Baiklah, akan kutuliskan segera.
Senin, 30 April 2018
Jumat, 27 April 2018
Rabu, 25 April 2018
Kosong
Entah. Aku pun tak mengetahui
Apa yang ingin kutuliskan
Apa yang ingin kuungkapkan
Tapi rasanya sesak; berdesakan
Tak ingin tinggal
Tak ingin untuk kusimpan
Apa ini?
Ah, tiada bisa kunyatakan
Menyebalkan
-UR-
Apa yang ingin kutuliskan
Apa yang ingin kuungkapkan
Tapi rasanya sesak; berdesakan
Tak ingin tinggal
Tak ingin untuk kusimpan
Apa ini?
Ah, tiada bisa kunyatakan
Menyebalkan
-UR-
Selasa, 24 April 2018
Perihal Bukumu: Aku Suka
Membaca bukumu memang memerlukan niat yang kuat agar tak ada cemburu yang membelenggu. Susun aksara yang kauhadirkan dalam tiap lembarnya terkadang mengundang senyum, jengkel, kadang pula terpaku. Tak menentu. Namun tenaglah, masih bisa terkondisikan apa yang ada dalam rasaku. Sebab itu adalah masa lalumu.
Minggu, 22 April 2018
Impossible is Nothing
Ini bukan catatan seorang wartawan, bukan juga catatan seorang yang ahli dalam merangkum suatu materi dalam seminar. Ini hanyalah tulisan seseorang yang sedang belajar menjadi seorang penulis.
Sabtu, 20 April 2018.
Senja masih belum menampakkan jingganya, ketika beberapa pasang mata sudah memenuhi ruang aula SMP Muhammadiyah 9 Bojonegoro. Tidak banyak memang, hanya siswa kelas 9 beserta dengan wali muridnya saja. Tidak keseluruhan kelas. Ya, senja itu akan dilaksanakan mabit UN dan parenting bagi kelas 9 dan orang tuanya. Didaulat menjadi pembawa acara, saya pun mempersiapkan dengan sebaik mungkin di hadapan wali murid. Saya harus bisa menampilkan yang terbaik mewakili bapak/ ibu guru yang lain. Dan yang paling membuat saya bersyukur adalah dengan menjadi seorang pembawa acara, berarti saya bisa mengikuti keseluruhan acara dan bisa menyimak materi dengan baik. Alhamdulillah.
Sabtu, 21 April 2018
Dia dan Doa
Lelaki itu adalah dia
Dia bersemayam dalam doa
Doa yang tersampaikan pada-Nya
Lelaki itu adalah dia
Dia yang sabar dalam segala rasa
Rasa yang hadir di antara percaya yang bertata
Dia bersemayam dalam doa
Doa yang tersampaikan pada-Nya
Lelaki itu adalah dia
Dia yang sabar dalam segala rasa
Rasa yang hadir di antara percaya yang bertata
Kamis, 19 April 2018
Tentang Ketulusan, Rasa Cinta, dan Percaya
Ini adalah tentang hari ini. Kamis, 19 April 2018. Seperti biasa kutunaikan tugasku ke arah barat menuju bintang-bintangku. Rasa lelah masih sedikit menggelayuti. Mungkin karena memang beberapa pekan ini aktivitas silih berganti mengiringi, tetapi segaris senyum dan wajah ceria para bintang itu seakan menjadi obat yang bisa menghilangkan semua rasa lelah itu.
Selasa, 17 April 2018
Sebelum Kautahu Itu Aku
Sama sepertimu. Jauh sebelum aku mengenalmu dan dipertemukan Sang Pencipta denganmu, kuketuk pintu-Nya terlebih dahulu. Di lima waktu sujudku dan diwaktu-waktu mustajab untuk mengadu. Kupintakan pada-Nya perihal sesiapa yang nantinya akan membimbingku menuju jannah-Nya dalam bingkai cinta halal yang Dia restu. “Ya Rabb, kusandarkan hatiku pada-Mu, bila menurut-Mu telah siap hamba untuk membingkai mahligai dalam cinta-Mu, maka pertemukanlah hamba dengan seseorang yang telah Engkau gariskan untukku dalam balut restu-Mu. Rabbij’alni muqimashshalati wamin dzurriyyatii, rabbanaa wataqabbal du’aa’”
Senin, 16 April 2018
Percakapan dan Dugaan
Ada yang berbeda dari tulisanmu hari ini. Entah apa, tapi aku merasa tulisanmu seakan kehilangan kepercayaan dirinya. Tidak sebagaimana biasa. Ketika kulihat postingan terbarumu di salah satu sosial media, barulah berani kusimpulkan bahwa ada masalah dalam pikiranmu. Di permulaan Isya, kuberanikan untuk menanyakan hal tersebut. Ternyata memang benar adanya. Dan ketika kuberanikan diri lagi bertanya mengapa, kamu ingin langsung membicarakannya via panggilan suara.
Minggu, 15 April 2018
Tentang Hari Ini
Fajar ini ada yang berbeda. Ketika pertama kubuka kedua mata usai memejam beberapa saat lalu, ada yang menelusup diam-diam hadirnya. Hari ini kauakan datang bersama keluargamu, menemui keluargaku. Satu hal yang menentukan bagaimana kita untuk saling menuju.
Aku kedipkan mataku berkali-kali. Ini bukan mimpi. Ini nyata. Usai merapal doa, aku pun turun dari kasur kemudian kuayunkan langkahku mengambil air wudhu dan kembali memintal doa dalam sujudku. Memasrahkan apa yang akan dihadapi kepada-Nya, Sang Maha Segalanya. Usai kuletakkan mukena dalam gantungan beserta sajadah merahku, sedikit kubereskan tempat tidurku. Lalu, ke dapur aku menuju. Di sana, ibuku sudah menyiapkan ini dan itu untuk disulap menjadi olahan sederhana, yang nantinya juga akan kaucicipi ketika kausampai di sini. Duet pun dimulai. Ibu dan aku menyiapkan segala sesuatu sambil sesekali melempar guyonan dan ejekan. Begitu seru. Nanti, kamu juga akan tahu.
Menuntaskan Cerita
Ada satu hal yang belum kuceritakan padamu. Ini perihal mimpi. Mimpi dalam arti yang sesungguhnya. Mimpi yang menghampiri para insan ketika mengistirahatkan raga. Dan mimpi ini adalah mimpi yang hadir ketika tak ada niat untuk memejam, nyatanya diri hanyut dalam buainya.
Aku tak pernah merencanakan hendak bermimpi apa saat tidur. Pun request kepada Sang Maha Pemberi Mimpi perihal apa yang mampir dalam alam mayaku. Tapi, mimpi kemarin itu rasanya tak bisa kulupa. Tersimpan begitu saja dalam kepala saat kubuka mata.
Sabtu, 14 April 2018
Sebuah Jumpa yang Akan Menjelma Cerita
Pada sebuah senja di satu senja
Aku menyaksikanmu berdiri di antaranya
Menengadahkan kepala seakan menyampaikan salam pada semesta
"Hai!" barangkali begitulah ucapmu menyapa
Aku menyaksikanmu berdiri di antaranya
Menengadahkan kepala seakan menyampaikan salam pada semesta
"Hai!" barangkali begitulah ucapmu menyapa
Balada Seekor Ular
Pernahkah kamu berada dalam situasi yang tak kamu inginkan? Contohnya saja ketika kamu menemui sesuatu yang membuatmu merasa geli, seram, dan takut. Petang ini aku mengalaminya.
Jumat, 13 April 2018
Rindu itu Tak Menjadi Candu
Beberapa waktu lalu kita adalah sepasang keheningan yang tiada saling tahu. Terombang-ambing dalam ratusan kilometer jarak yang terhampar tanpa ragu. Namun hari ini, kita adalah sepasang rindu yang saling tertemukan dalam sebuah waktu. Doa-doa yang telah lama didendangkan kepada-Nya, seolah mendapat jawab yang padu.
Tertuntaskan Rindu Karena-Nya
Kita adalah sepasang kata yang baru tertemukan dalam makna
Saling bersapa adalah hal yang senantiasa kita jaga,
meskipun tidak selalu dengan bertatap mata
Namun tetap doa-doa adalah yang menjadi senjata utama
Melebur dalam pinta, menyenandungkan kerinduan yang bersarang di dada
Saling bersapa adalah hal yang senantiasa kita jaga,
meskipun tidak selalu dengan bertatap mata
Namun tetap doa-doa adalah yang menjadi senjata utama
Melebur dalam pinta, menyenandungkan kerinduan yang bersarang di dada
Kamis, 12 April 2018
Perihal Jumpa yang Didamba
Perihal perjumpaan, memang telah lama kudamba
Bukan ingin menilai parasmu yang rupawan
Tetapi tak mampu kubendung rasa penasaran
tentang akhlak dan pribadimu yang kata orang menawan
Bukan ingin menilai parasmu yang rupawan
Tetapi tak mampu kubendung rasa penasaran
tentang akhlak dan pribadimu yang kata orang menawan
Mari Menyusun Kesepahaman
Ada yang mengusik sekaligus menggelitik. Tentang sepintas angan yang tetiba melintas. Ketika terucap inginmu dalam senja yang syahdu. Aku yakin, Kakanda sudah mengetahui posisiku. Pun bagaimana aktivitasku. Keinginanmu tentang menetap di kota sejuta rindu, senantiasa kudukung selalu. Namun, Kanda, telah kauuraikan padamu bagaimana ingin orang tuaku pasca kauikatkan janji sucimu padaku.
Rabu, 11 April 2018
Sepercik Gundah dalam Rasaku
Ada yang membingkai sendu
Ketika apa yang meluncur dari bilik suaraku
tersampaikan padamu
Tentang sebuah waktu yang akan terarungi
antara aku dan kamu
Ketika apa yang meluncur dari bilik suaraku
tersampaikan padamu
Tentang sebuah waktu yang akan terarungi
antara aku dan kamu
Membingkai Kesepahaman
Membingkai mahligai dalam harmoni adalah impian para insan yang telah dipertemukan dengan separuh hati. Mengarungi detik yang biasanya dihadapi oleh langkah kaki sendiri, pada waktunya nanti akan ada langkah kaki lain yang mendampingi. Saling menjaga, memahami, dan mendayung kapal yang telah kita pijak menyeberangi samudera yang bernama kehidupan.
Selasa, 10 April 2018
Perihal Cinta, Tanggung Jawab, dan Rasa Peduli
Malam ini, belum bisa kupejamkan mata sebelum menuntaskan janjiku padamu tentang sebuah tulisan dan aktivitas yang dilakukan hari ini.
...
Siang tadi entah mengapa cuaca seolah tak begitu bersahabat. Panasnya Subhanallah. Sambil berkendara tetiba ada pikiran yang mengusik. Ini baru panas di dunia, bagaimana dengan panasnya neraka yang sering orang memperbincangkan dengan suka cita? MasyaAllah... membayangkan saja rasanya sudah merinding tak karuan. Namun kukembalikan dengan segera fokusku. Bahaya bila berlama-lama hanyut dalam angan ketika dalam perjalanan.
Mari Bersama Merajut Doa
Ini adalah tulisan ke sekian tentangnya. Nemun sampai tulisan ini bergulir masih ada sedikit rasa tak percaya yang bersarang di alam pikir saya. Bukan tak percaya akan dirinya yang tiba-tiba ada, tetapi lebih karena selarik kalimatnya yang kemarin meluruhkan kata-kataku di kala senja. Ketika sepasang indera mendengarkan dengan saksama, ketulusannya untuk membingkai mahligai dalam cinta dan restu-Nya.
Senin, 09 April 2018
Menunggumu dalam Setia dan Doa
Kautahu?
Ada yang lebih indah dibandingkan dengan dua insan yang saling menuju, yaitu kesetiaan untuk menunggu. Menggapai mahligai dalam restu yang berpadu.
Kali ini, hal itu yang sedang kulakukan padamu.
Ada yang lebih indah dibandingkan dengan dua insan yang saling menuju, yaitu kesetiaan untuk menunggu. Menggapai mahligai dalam restu yang berpadu.
Kali ini, hal itu yang sedang kulakukan padamu.
Mendayung Cinta-Nya yang Agung
Senja kembali mengurai cerita
Kali ini tentang dia yang bersenandung untuk pertama kalinya
Di antara jarak yang membentang padanya
Kali ini tentang dia yang bersenandung untuk pertama kalinya
Di antara jarak yang membentang padanya
Minggu, 08 April 2018
Merangkai Cinta dalam Aksara (Sebuah Jawaban)
Tentang sebuah ingin yang kauucap dengan hati-hati, bukankah telah kukatakan beberapa waktu lalu bahwa itu juga adalah mimpi yang ingin kurealisasi. Bisakah segera kita mulai? Aku sudah tak sabar untuk merangkainya dalam bait-bait puisi.
Selarik Maaf kepada Senja
Kala senja telah beranjak gulita
Di antara gemulai rintik yang tertuang begitu saja
Ada secercah rasa yang berkecamuk dalam dada
Tentang sebuah ucapan yang belum mampu terpenuhi wujudnya
Di antara gemulai rintik yang tertuang begitu saja
Ada secercah rasa yang berkecamuk dalam dada
Tentang sebuah ucapan yang belum mampu terpenuhi wujudnya
Ini Bukanlah Kebetulan
Aku menamaimu senja, mengapa?
Bukan karena kausering datang dan pergi tanpa terduga.
Bukan pula karena sinarmu yang tak hanya berwarna jingga.
Tetapi karena ketenanganmu dalam mengarungi waktu dengan tertata.
Bukan karena kausering datang dan pergi tanpa terduga.
Bukan pula karena sinarmu yang tak hanya berwarna jingga.
Tetapi karena ketenanganmu dalam mengarungi waktu dengan tertata.
Sabtu, 07 April 2018
Bolehkah Aku Merindu?
Bila tak kujumpaimu dalam tulisan, bolehkah aku rindu?
Bila tak kubalas pesanmu dalam karya, bolehkan aku juga rindu?
Bila tak kausemaikan aksara dalam kata, bolehkan aku juga merindu?
Bila tak kubalas pesanmu dalam karya, bolehkan aku juga rindu?
Bila tak kausemaikan aksara dalam kata, bolehkan aku juga merindu?
Sudahkah Kita (benar-benar) Belajar?
"Belajarlah dari kesalahan."
Klise sekali rasanya kalimat tersebut mampir di telinga kita. Ketika melakukan sesuatu yang tidak seharusnya seperti itu, hendak melaksanakan hal yang sama dengan sebelumnya, mencoba hal baru yang dipelajari dari orang lain, dan lain sebagainya, sering kita menjadikan kalimat tersebut sebagai motivasi diri agar lebih baik dan lebih baik lagi. Namun, pertanyaan mendasar yang perlu dijawab adalah, "Sudahkah kita benar-benar belajar?"
Jumat, 06 April 2018
Sebuah Tulisan Untukmu: Kakanda
Sebuah tulisan ingin kutujukan padamu: Kakanda
Ini bukan tentang gubahan kata yang sempurna
Pun larik-larik mesra sebagaimana mereka yang tengah dinaungi cinta
Namun ini adalah apa yang tak terungkap dalam kata
Sesuatu yang kusendiri masih tak mampu mengucapnya
Ini bukan tentang gubahan kata yang sempurna
Pun larik-larik mesra sebagaimana mereka yang tengah dinaungi cinta
Namun ini adalah apa yang tak terungkap dalam kata
Sesuatu yang kusendiri masih tak mampu mengucapnya
Kamis, 05 April 2018
Bukan Hanya Sekadar Balasan
Beberapa waktu lalu, kita dipertemukan dalam suatu senja yang tak semu. Ia jingga, nyata, dan elok di ufuk barat sana. Bersamaan dengan hadirnya, kau pun menyulam keakraban yang sama sekali tak ada rumit-rumitnya. Kukira, kuterlalu lancang mengobrak-abrik tulisanmu yang indah itu dan mengundang amarahmu. Nyatanya, kusalah akan hal itu. Di antara derik kalimat yang kausuguhkan dalam karyamu, kaumampu membuatku larut dan merindukannya selalu.
Tulisan dan Impian
Aku suka menulis dari dulu. Ada kebebasan yang dapat tertuang, ada keabadian yang mampu terjaga. Aku mulai menulis sejak di kelas 6 SD. Kala itu aku menuliskan beberapa larik pantun -- salah satu karya sastra yang kusukai dulu. Semakin hari semakin aku suka menulis. Sampai hari ini pun, keinginanku akan satu hal itu belum mampu terkesampingkan dari akrivitasku. Dengan menulis, aku mampu melukiskan apa yang aku mau, menyampaikan apa yang menyelip dalam kalbu, dan lagi menulis adalah caraku mengungkap sesuatu yang tak tereja oleh waktu.
Ada yang Tak Sama
Di ambang gulita yang semakin pekat, serasa masih ada yang kurang ketika belum kujamah aksara 'tuk membalas karyamu.
Bila aku boleh mengucapnya lagi, masihku tak percaya dengan hadirmu yang kini memenuhi ruang karya. Padahal, sama sekali tak kuketahui perihal dirimu, mungkin hanya sedikit yang kutahu.
Rabu, 04 April 2018
Selasa, 03 April 2018
Senoktah Cahaya dalam Kata
Menyapamu dalam puisi?
Sepertinya tiada bosan kulakukan meski telah berkali-kali
Rasanya ada yang berbeda
Selalu ada yang akan digoreskan jemari dalam kata
Mungkinkah ini jawaban atas doa-doa?
Barangkali semesta pun turut memintal restunya
Sepertinya tiada bosan kulakukan meski telah berkali-kali
Rasanya ada yang berbeda
Selalu ada yang akan digoreskan jemari dalam kata
Mungkinkah ini jawaban atas doa-doa?
Barangkali semesta pun turut memintal restunya
Tentang Ikhlas dan Perjuangan
"Ya Rabb, aku lelah."
Sering kalimat tersebut tanpa disadari keluar dari mulut kita. Ketika tengah disibukkan oleh berbagai agenda, padatnya jadwal, kerjaan yang 'dirasa' tak kunjung usai, dan lain sebagainya. Tak memungkiri memang, setiap insan di dunia pasti pernah berucap yang demikian. Begitu pun dengan saya. Namanya manusia, pasti ada saat ketika dia tak mampu berpikir dengan jernih, walaupun hanya semenit saja.
Senin, 02 April 2018
Dua Bintang itu Bercahaya dengan Indahnya
Ada yang meluruh ketika selarik nama terucap di pertengahan zuhur yang beranjak turun. Tak menduga, bahagia, dan bangga pastinya. Segaris senyum pun mampu kusaksikan di wajah mereka. Dua bintang yang tengah berjuang merangkai susun kata dan mengadunya dengan logika.
Minggu, 01 April 2018
(Masih) Tentang Senja
Kali ini inginku berbagi sebuah cerita
Tentangnya yang kutemui ketika senja
Di sebuah waktu, di akhir bulan ketiga
Tentangnya yang kutemui ketika senja
Di sebuah waktu, di akhir bulan ketiga
[Review] tentang Cinta yang Melampaui Zaman
Kesuksesan sebuah film tak lepas dari sebuah iringan nada yang biasa disebut sebagai original soundtrack. Terlepas dari alur cerita yang erat dengan kehidupan nyata, pesan yang disampaikan pada setiap adegan, dan raupan pundi-pundi penonton yang mencapai jutaan, nyatanya sebuah original soundtrack mampu terngiang di telinga penikmatnya seusai menyaksikan suatu film.
Tentang Senja dan Kisah yang Ingin Kubagi
Bila diperkenankan, maka izinkanku menulis tentangmu.
Aku tak menyangka, begitu eloknya apresiasi yang kauselipkan dalam sebuah perkenalan. Sama sekali tak pernah bersua, nyatanya tak menjadi penghalang untuk berbagi cerita. Kau, di ujung kota yang kusebut sebagai kota sejuta rindu, tanpa terduga mampu merangkai kesamaan menjadi sedikit padu. Alih-alih merencanakan, bahkan menemukanmu saja baru kulakukan kemarin senja. Ketika sinarnya masih malu-malu untuk menjingga.
Bolehlah bila kumenyebutmu Senja.
Aku tak menyangka, begitu eloknya apresiasi yang kauselipkan dalam sebuah perkenalan. Sama sekali tak pernah bersua, nyatanya tak menjadi penghalang untuk berbagi cerita. Kau, di ujung kota yang kusebut sebagai kota sejuta rindu, tanpa terduga mampu merangkai kesamaan menjadi sedikit padu. Alih-alih merencanakan, bahkan menemukanmu saja baru kulakukan kemarin senja. Ketika sinarnya masih malu-malu untuk menjingga.
Bolehlah bila kumenyebutmu Senja.
Senin, 08 Januari 2018
Catatan Awal Tahun
Hai, Januari
Maaf bila baru bisa kusapa kau di kala gulita telah menyelimuti hari
bukan berniat lupa, pun sengaja melupakan kau yang hadir di antara jutaan massa yang berpesta pora dengan kembang api,
atau mereka yang berjajar rapi di antara dendnag nada dan bernyanyi-nyanyi
Namun, aku hanya tak ingin mengistimewakan sesuatu yang sepatutnya dijadikan media introspeksi
Apa yang perlu direnungi, hingga nantinya dapat diperbaiki.
Maaf bila baru bisa kusapa kau di kala gulita telah menyelimuti hari
bukan berniat lupa, pun sengaja melupakan kau yang hadir di antara jutaan massa yang berpesta pora dengan kembang api,
atau mereka yang berjajar rapi di antara dendnag nada dan bernyanyi-nyanyi
Namun, aku hanya tak ingin mengistimewakan sesuatu yang sepatutnya dijadikan media introspeksi
Apa yang perlu direnungi, hingga nantinya dapat diperbaiki.
Langganan:
Postingan (Atom)