Ada yang mengusik sekaligus menggelitik. Tentang sepintas angan yang tetiba melintas. Ketika terucap inginmu dalam senja yang syahdu. Aku yakin, Kakanda sudah mengetahui posisiku. Pun bagaimana aktivitasku. Keinginanmu tentang menetap di kota sejuta rindu, senantiasa kudukung selalu. Namun, Kanda, telah kauuraikan padamu bagaimana ingin orang tuaku pasca kauikatkan janji sucimu padaku.
Perihal pilihan yang kausisipkan diantara tanyamu, telah kurenungi sejak hari lalu. Membersamaimu adalah hal yang tentu kudamba, tetapi tanggung jawab yang kuemban di sini pun menjadi pertimbangan. Kanda, di antara pilihan yang kausampaikan, tak elok rasanya bila kuungkapkan jawabnya tanpa diskusi yang dicanangkan. Antara aku, Kanda, dan kedua orang tua kita. Semoga di antara celah suara, ada solusi yang membawa bahagia untuk semua.
Kakanda, kumohon jangan terusik dengan apa yang terjadi kini. Perihal ini marilah kita sandarkan kepada-Nya Yang Maha Mengasihi. Maha Memberi Solusi terbaik di muka bumi. Semoga inginmu dan inginku memadu di antara cahaya-Nya nanti.
Mengenai pertemuan yang akan segera terlampaui, semoga tak ada kecewa yang menaungi. Sebab telah kupatri dalam hati, rasa percaya yang kausemai. Terima kasih kepada Kakanda yang telah mempercayakan Adinda untuk mengarungi samudera yang kita namai kehidupan ini bersamamu. Semoga yang disemogakan mampu tersemogakan pada saatnya nanti. Aamiin.
Bojonegoro, 12 April 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar