Terkesiap ketika kubaca gubahan kata yang mencatut perkenalan singkat di ujung senja,
yang pada akhirnya melahirkan noktah-noktah karya dengan berbagai praduga dan prasangka.
Beberapa tulisanmu yang kubaca, kembali memunculkan kekagumanku akan kreativitasmu dalam berkarya.
Bukan bermaksud meninggikan, hanya berbicara yang sesungguhnya.
Mampu kautuliskan segala apa yang kaurasa, hingga berbagai keinginan yang tak terucap oleh kata, namun tersaji dalam deret aksara.
Mengundang debar, mengalirkan desir dalam sukma.
Bila boleh ku-aamiin-i, begitu tersipunya diri membaca tulisanmu yang begitu menyentuh hati.
Namun, aku pun tak kuasa berharap lebih selain memasrahkan kepada-Nya, Sang Pemilik Hati.
Dan nanti, ketika kauberniat mengetuk diri.
'Kan kubukakan pintu dengan hati-hati, dan kusambut uluran tanganmu yang mungkin menawarkan janji suci.
Nanti. Di sebuah hari yang pastinya sangat dinanti.
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قُلُوبَنَا عَلَى دِينِكَ
"Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hati kami di atas agama-Mu."
19.47 WIB
-UR-
02042018
Atas segala rasa yang tiba-tiba hadir
BalasHapusAtas segala asa yang tiba-tiba terukir
Semoga ketulusan hati senantiasa terlahir
Juga keikhlasan tiada akhir.
Terima kasih telah menafsirkan apa yang dirasa
Aku sangat tersanjung karenanya
Sebab ada keinginan ke arah sana
Tunggu saja tanggal mainnya.
Mohon maaf kalau kehadiranku mengalihkan orbit mimpimu
Mohon maaf juga telah mengusik keasyikan hobimu
Semoga saja kau tidak terganggu
Berharap terus bisa menjadi api semangatmu
Dari Kota Hujan Kedua
2 April 2018 20:38
Aku tiada henti menimang doa
BalasHapusSemoga keteguhan senantiasa terpatri dalam dada
Pun ridho-Nya mengorbit pada semesta
Di antara deru doa yang terus didendangkan bersama
Atas segala rasa, tak mampu kuberucap banyak kata
Bahkan awalnya tiada duga yang bertahta
Hadirnya tetiba menyejukkan dahaga
Menghalau peluh akan tanya yang sejak dulu tanpa jawabnya
19:47
Bjn, 03042018