Ada satu hal yang belum kuceritakan padamu. Ini perihal mimpi. Mimpi dalam arti yang sesungguhnya. Mimpi yang menghampiri para insan ketika mengistirahatkan raga. Dan mimpi ini adalah mimpi yang hadir ketika tak ada niat untuk memejam, nyatanya diri hanyut dalam buainya.
Aku tak pernah merencanakan hendak bermimpi apa saat tidur. Pun request kepada Sang Maha Pemberi Mimpi perihal apa yang mampir dalam alam mayaku. Tapi, mimpi kemarin itu rasanya tak bisa kulupa. Tersimpan begitu saja dalam kepala saat kubuka mata.
Aku melihatmu. Ya, melihatmu, Kanda. Dengan senyum yang senantiasa terulas di wajahmu dan kacamata yang semakin memperelok penampilanmu. Benar-benar dirimu. Kudapati Kanda di sana menuju ke arahku. Tapi, dirimu tak sendiri, Kanda. Ada seseorang yang membersamaimu. Seseorang yang telah kukenal jauh sebelum aku mengenalmu. Dia adalah ayahmu, yang nantinya juga akan menjadi ayahku. Kamu dan ayahmu dalam sebuah mobil menuju ke arahku.
Aku terkesiap. Tak mampu kurangkai susun kataku begitu terbangun dari mimpiku. Mungkinkah ini cara Allah memberi jawaban atas doa-doa yang selama ini telah kita dengungkan? Begitu tanyaku. Mungkin juga ini adalah pertanda akan keseriusan dalam usaha saling membersamai. Wallahu a'lam. Namun bagiku, mimpi ini begitu nyata. Bahkan sampai sekarang, aku masih tak mampu menghapus ingatan tentangnya.
Dan lagi, ketika kumemejam pada malam harinya. Kembali kudapatimu bermain-main di mimpiku. Kali ini kamu sendiri, Kanda. Dan yang kuingat - di mimpiku - Kanda mengenakan kemeja warna biru keungu-unguan. Hampir sama dengan yang Kanda kenakan saat tadi berkunjung ke rumahku. Itulah mengapa sempat aku tertegun sejenak ketika melihatmu pertama kali masuk ke rumahku. Maha Kuasa Allah atas segala sesuatu.
Di antara larik yang saling beradu
Kukisahkan sekelumit mimpi yang mungkin ingin kautahu
Tak ada yang kuubah, pun kutambah sebagai bumbu
Nyata, apa adanya, dan benar seperti itu
Pada-Nya kuhaturkan syukur tiada jemu
Atas karunianya mempertemukanku denganmu
Di antara cinta-Nya yang syahdu
-UR-
Bojonegoro, 15 April 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar