Selamat datang di blogku ^_^

Selasa, 03 April 2018

Senoktah Cahaya dalam Kata

Menyapamu dalam puisi?
Sepertinya tiada bosan kulakukan meski telah berkali-kali
Rasanya ada yang berbeda
Selalu ada yang akan digoreskan jemari dalam kata
Mungkinkah ini jawaban atas doa-doa?
Barangkali semesta pun turut memintal restunya



Bagaimana kabarmu, Mas?
Izinkan kumemanggilmu seperti itu.
Mengucapnya saja rasanya syahdu, tanpa perlu diiringi oleh lagu-lagu
Maaf bila lancang kuberucap seperti itu
Sebab diri pun seolah masih tak percaya, perkenalan singkat itu membawa noktah-noktah bahagia yang menyeru dalam berbagai karyamu. Pun denganku.
Dan doaku kini bertambah mengucap deret namamu.

Izinkan kumenjaga, bila kauizinkan. Tentu saja.

-UR-
20:42 WIB
Bumi Meliwis, 03-04-2018

2 komentar:

  1. Terima kasih dik
    Telah mengizinkan diri memasuki kehidupanmu
    Kisah-kisah yang terputus kini menemukan jalan ceritanya kembali
    Puisi yang tersendat seperti memperoleh bahan bakarnya kembali

    Semoga bersama mampu saling menginspirasi
    Lewat karya yang ditulis sembari dikoreksi
    Bermanfaat dan faedah hadir
    Di antara detik waktu yang terus bergulir

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bila kuucap dalam kata, maka Aamiin-lah yang menjadi jawabnya. 😊

      Hapus