Menyapamu dalam puisi?
Sepertinya tiada bosan kulakukan meski telah berkali-kali
Rasanya ada yang berbeda
Selalu ada yang akan digoreskan jemari dalam kata
Mungkinkah ini jawaban atas doa-doa?
Barangkali semesta pun turut memintal restunya
Bagaimana kabarmu, Mas?
Izinkan kumemanggilmu seperti itu.
Mengucapnya saja rasanya syahdu, tanpa perlu diiringi oleh lagu-lagu
Maaf bila lancang kuberucap seperti itu
Sebab diri pun seolah masih tak percaya, perkenalan singkat itu membawa noktah-noktah bahagia yang menyeru dalam berbagai karyamu. Pun denganku.
Dan doaku kini bertambah mengucap deret namamu.
Izinkan kumenjaga, bila kauizinkan. Tentu saja.
-UR-
20:42 WIB
Bumi Meliwis, 03-04-2018
Sepertinya tiada bosan kulakukan meski telah berkali-kali
Rasanya ada yang berbeda
Selalu ada yang akan digoreskan jemari dalam kata
Mungkinkah ini jawaban atas doa-doa?
Barangkali semesta pun turut memintal restunya
Bagaimana kabarmu, Mas?
Izinkan kumemanggilmu seperti itu.
Mengucapnya saja rasanya syahdu, tanpa perlu diiringi oleh lagu-lagu
Maaf bila lancang kuberucap seperti itu
Sebab diri pun seolah masih tak percaya, perkenalan singkat itu membawa noktah-noktah bahagia yang menyeru dalam berbagai karyamu. Pun denganku.
Dan doaku kini bertambah mengucap deret namamu.
Izinkan kumenjaga, bila kauizinkan. Tentu saja.
-UR-
20:42 WIB
Bumi Meliwis, 03-04-2018
Terima kasih dik
BalasHapusTelah mengizinkan diri memasuki kehidupanmu
Kisah-kisah yang terputus kini menemukan jalan ceritanya kembali
Puisi yang tersendat seperti memperoleh bahan bakarnya kembali
Semoga bersama mampu saling menginspirasi
Lewat karya yang ditulis sembari dikoreksi
Bermanfaat dan faedah hadir
Di antara detik waktu yang terus bergulir
Bila kuucap dalam kata, maka Aamiin-lah yang menjadi jawabnya. 😊
Hapus