Selamat datang di blogku ^_^

Minggu, 08 April 2018

Ini Bukanlah Kebetulan

Aku menamaimu senja, mengapa?
Bukan karena kausering datang dan pergi tanpa terduga.
Bukan pula karena sinarmu yang tak hanya berwarna jingga.
Tetapi karena ketenanganmu dalam mengarungi waktu dengan tertata.



Aku yang datang atau kau?
Aku tak begitu mempermasalahkan.
Ini bukan tentang siapa yang lebih dulu menghadang,
tetapi adalah tentang ikhtiar yang disemogakan.
Mungkin ini adalah skenario yang telah Dia tuliskan,
namun tak langsung Dia berikan.
Dia ingin kita untuk saling mengenal,
barangkali lewat karya-karya yang Dia mampirkan inspirasinya dalam pikiran.

Ini bukan sebuah kebetulan.
Ini adalah jalan kehidupan.
Bagaimana mengarungi?
Marilah sama-sama kita satukan dalam tujuan.
Kauyang berjalan di depan, aku mengikutimu di belakang.
Bukankah seperti itu hakikat seorang imam pada makmumnya?

Tentang sebuah perjumpaan
Biarlah nanti Dia yang mempertemukan
Pada sebuah hari ketika restu-Nya menghampiri
Di antara denyut nadi yang terus mengumandangkan doa
dan diri yang terus berusaha erat dengan introspeksi.

-UR-
08-04-2018

1 komentar:

  1. Aku pun mengakui bahwa skenario Allah terhadap kehidupan manusia selalu saja unik. Dipertemukan dua anak manusia yang selintas bertemu lewat karya lantas berbalas puisi sampai hari ini.

    Yang diinginkan oleh diri memang sedang dicari. Tetapi bagaimana aku bisa terus mencari bila yang dicari telah berada tepat di depan mata?

    Duhai adinda, aku pun menyerahkan jumpa suci dalam doa-doa panjang. Sembari terus memantapkan langkah dan meneguhkan hati. Mungkin saat ini kita sedang berjalan di atas rel yang berbeda. Tapi, percayalah, ada saatnya kita akan bertemu di satu titik, berhenti sejenak, mereguk kebahagiaan lalu berjalan bersama menyusuri sisa kehidupan.

    Bila nanti telah terucap sebuah janji dan kepastian, aku telah siap menerima segala konsekuensinya. Tak perlu buru-buru. Aku setia menunggu jawabmu. Pertimbangkanlah baik-baik, bermohonlah kepada Tuhan, lantas sampaikanlah jawaban padaku dengan segera. Atas kerelaanmu menunggu, aku begitu berterima kasih padamu.

    BalasHapus