Selamat datang di blogku ^_^

Selasa, 03 April 2018

Tentang Ikhlas dan Perjuangan


"Ya Rabb, aku lelah."

Sering kalimat tersebut tanpa disadari keluar dari mulut kita. Ketika tengah disibukkan oleh berbagai agenda, padatnya jadwal, kerjaan yang 'dirasa' tak kunjung usai, dan lain sebagainya. Tak memungkiri memang, setiap insan di dunia pasti pernah berucap yang demikian. Begitu pun dengan saya. Namanya manusia, pasti ada saat ketika dia tak mampu berpikir dengan jernih, walaupun hanya semenit saja.


Pernahkah kita disibukkan oleh beberapa agenda - rapat misalnya - sehari lebih dari dua kali? Sebagai seorang yang pernah merasakan asam manisnya beberapa organisasi, agenda rapat memang sering terjadi dalam satu hari yang sama tetapi berbeda waktu pelaksanaan. Pagi di ujung barat, siang di sisi utara, sore di ujung selatan, dan malam di bagian timur. Hal tersebut sudah biasa bagi mereka yang biasa orang menyebutnya sebagai aktivis organisasi. Eits, tapi jangan bayangkan bahwa aktivis itu pasti tertinggal kuliahnya ya, molor sampai beberapa semester. Hilangkan pemikiran naif semacam itu.

Sahabatku yang baik, padatnya agenda, sibuknya jadwal, dan banyaknya pekerjaan memang mengundang lelah dan payah. Namun, jangan langsung kita sikapi dengan wajah kusam, bibir tanpa senyum, dan pandangan yang membunuh lawan bicara kita (jika ada yang mengajakmu berkomunikasi). Justru jadikan kesemuanya itu sebagai pemacu semangat, bahwa masih ada kepercayaan yang diberikan kepada kita, sehingga kita masih dapat bermanfaat bagi orang lain. Jangan jadikan hal itu sebagai beban. Lakukan dengan rasa ikhlas dan tulus. Ingatlah bahwa orang yang mengerjakan segala sesuatu dengan ikhlas, pahalanya akan dilipatgandakan.

لاَ يُكَلِّفُ اللّهُ نَفْساً إِلاَّ وُسْعَهَا
"Allah tidak membebani seseorang melainkan dengan kesanggupannya."

20:08
Catatan 03 April 2018
-UR-

2 komentar:

  1. Beryukurlah masih lelah
    Bersyukurlah masih terus dipercaya
    Sebab banyak di luar sana
    Yang menginginkan posisi kita

    Ketika lelah bekerja, ingatlah mereka yang berjuang mati-matian mendapatkannya
    Ketika kemalasan melanda, ingatlah mimpi-mimpi yang tak boleh terus ditunda
    Mari senantiasa bersyukur atas segala nikmat yang telah dianugerahkan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sejatinya, dunia ini adalah ladang pahala bagi sesiapa yang senantiasa mengucap syukur pada-Nya.
      Lelah dan sakit anggaplah sebagai bumbu yang mempermanis laju di bumi-Nya: nantinya juga akan menuju-Nya.

      "Lainsyakartum laaziidannakum walainkafartum inna .adzaabi lasyadiid"

      Hapus