Beberapa waktu lalu, kita dipertemukan dalam suatu senja yang tak semu. Ia jingga, nyata, dan elok di ufuk barat sana. Bersamaan dengan hadirnya, kau pun menyulam keakraban yang sama sekali tak ada rumit-rumitnya. Kukira, kuterlalu lancang mengobrak-abrik tulisanmu yang indah itu dan mengundang amarahmu. Nyatanya, kusalah akan hal itu. Di antara derik kalimat yang kausuguhkan dalam karyamu, kaumampu membuatku larut dan merindukannya selalu.
Harus kuakui, tulisan-tulisanmu tak mengundang bosan untuk kubaca. Meski telah berkali-kali kuulang dan kuulang kembali. Kekagumanku terhadapmu bukan hanya tentang segudang prestasi yang kaukantongi sejak masa sekolah dulu, tetapi juga tentang kepandaianmu meluangkan waktu menari-nari dalam baris morfemmu.
Ada yang aneh ketika usai membaca tulisanmu, tapi tak lantas diri ini mampu menuliskan balasan yang mungkin kautunggu. Bersalah sekali bila tak segera kukabulkan beribu aksara yang menelur dalam otakku. Menginginkan agar segera disemaikan dalam baris-baris yang nantinya kutunggu lagi jawabnya darimu. Benar-benar syahdu bagiku. Semoga kau pun begitu.
Bergerak ke arahmu memang sedang kulakukan saat ini. Kuikhtiarkan kepada-Nya, segala apa yang kudamba. Aku pun tak memintamu untuk segera bertamu, tetapi bilakah rasa yang hadir ini berbalas darimu, kuharap kau menafsirkannya padaku. Agar kutahu, apa yang ingin kujaga sama dengan apa yang terjaga padamu.
Di antara laju yang tertahan oleh waktu
Kusapamu di balik temaram galaksi yang berpijar
Semoga doa-doaku menemukan jawabnya padamu
-UR-
20.29 WIB, 05 April 2018
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusAku begitu tersanjung akan pujianmu
BalasHapusTak perlulah seperti itu
Anugerah ini adalah anugerah-Nya padaku
Kau pun bisa selagi mau
Perihal meluangkan waktu
Sudah aku lakukan sedari dulu
Jauh sebelum kuubah arah hidupku
Satu keputusan yang tak pernah kusesali dalam semestaku
Hari ini aku tegaskan padamu
Bahwa usaha kita untuk saling menuju
Semoga berbuah temu penuh restu
Pada suatu waktu
Selama masa itu
Mari saling menjaga diri dan menambah ilmu
Sebab hanya dengan itu
Perjalan sepanjang hidup akan berbuah hasil semanis madu
Mari saling mengerti dan mengisi
Bukan saling mencaci dan mencari celah diri
Sebab bukan itu kita ada di sini
Juga bukan untuk itu kita dipertemukan oleh Ilahi
6 April 2k18
Pertemuan adalah rahmat
BalasHapusKehendak-Nya pun penuh dengan nikmat
Bagaimana kita menjaganya adalah sesuatu yang harus dipenuhi hormat
sebab takdirnya adalah nyata kepada seluruh umat
Keinginan kita untuk saling menuju
Semoga mendapat restu dari segala penjuru
Terlebih adalah restu-Nya
Dzat yang Maha Tahu