Part 3
....
Usai berbuka puasa, awalnya kita tidak ada rencana ke mana pun. Hanya saja kaubilang ingin membeli oleh-oleh, tetapi karena hasutan dua rekan kerja Mas itu, terdamparlah kita di Kota Wisata Batu. Tanpa rencana, tanpa koordinasi panjang lebih dulu.
Usai berbuka puasa, awalnya kita tidak ada rencana ke mana pun. Hanya saja kaubilang ingin membeli oleh-oleh, tetapi karena hasutan dua rekan kerja Mas itu, terdamparlah kita di Kota Wisata Batu. Tanpa rencana, tanpa koordinasi panjang lebih dulu.
Kita pun akhirnya sampai di Batu, tepatnya di Alun-alun Kota. Sebelum kita melanjutkan misi terdampar yang menyenangkan ini, kita salat Isya dan tarawih dulu di Masjid Agung Batu. Dinginnya air yang beradu dengan semilir bayu seakan membuat hidung terganggu. Entah sudah berapa tisu yang kuhabiskan, nyatanya belum bisa mengusir efek samping dari udara dingin ini.
Usai salat Isya dan tarawih kita pun berjalan menuju Alun-alun Kota Batu. Menikmati suasana malam seusai tarawih di sana sambil sesekali kita berfoto di beberapa tempat. Asyik sih. Terlebih diselingi dengan candaan dan gurauan yang juga dilemparkan oleh dua kawanmu itu. Ingin mengulang? Tentu saja. Namun, alangkah lebih indahnya jika mengulangnya ketika sudah ada kata sah di antara kita. 😊
Setelah puas berkeliling di Alun-alun Kota Batu dan waktu juga sudah beranjak malam, terlebih bada Subuh nanti kita akan melakukan perjalanan jauh yang pastinya melelahkan, akhirnya kita pun memutuskan untuk pulang. Bukan pulang sih, tepatnya menuju tempat yang awalnya direncanakan. Pusat oleh-oleh. Di sana kita berbelanja layaknya pasangan suami-istri. Lucu. Seru. Meskipun ada percekcokan kecil, tapi tetap saja terkenang dalam memori.
Usai membayar dan memastikan semua barang belanjaan sudah terbawa, kita pun melanjutkan perjalanan untuk pulang dan beristirahat. Mengisi tenaga untuk agenda keesokan harinya. Mudik. Tentu saja ini agenda mudik pertamaku bersama denganmu. Ah, membayangkan saja bahagia rasanya.
Sampai detik ini, kepingan-kepingan langkah yang terarungi saat itu masih terngiang jelas dalam ingatan. Bagaimana bahagianya kita, warna baju apa yang dipakai, di mana saja kita berfoto, bahkan masih sangat jelas tergambar apa yang membuat kita debat ketika usai berfoto, ketika saya terlihat lebih gendut dibandingkan Mas. Ah, menyebalkan sekaligus menggemaskan rasanya.
Kepingan kenangan itu
Masih nyata dalam ingatan
Lembut dalam kesyahduan
Manis dalam penantian
Menuju hari ketika dua hati akan dipersatukan
Oleh cinta-Nya yang meneduhkan
-UR-
#latepost #perihalrindu #pertemuan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar