Selamat datang di blogku ^_^

Kamis, 28 Juni 2018

Sepucuk Surat untuk Calon Imamku

Siang ini, usai bersilaturahim dengan pimpinan Muhammadiyah Bojonegoro, Mas mengirimkan kabar bahagia tentang perjuangan Mas di akhir studi. Lembar acc yang dinanti-nanti Alhamdulillah Mas dapatkan siang ini. Namun, bersamaan dengan itu pula ada kabar lain perihal masih terhambatnya pendaftaran sidang akhir Mas akibat sistem keuangan yang tak bersahabat, padahal hal tersebut termasuk sangat krusial untuk dapat menyelesaikan pendaftaran.


Adik tahu Mas lelah. Adik tahu Mas mungkin juga gundah. Adik pun tahu mungkin Mas diambang gelisah yang membuncah. Tapi ketahuilah, Mas, dibalik lelah, gundah, dan gelisah, telah menunggu hadiah indah yang telah Allah persiapkan untuk Mas. Mas telah mengerjakan tugas akhir Mas dengan maksimal di tengah berbagai hal yang menggelayuti pikiran. Berbagai ikhtiar, doa, harap dalam sujud panjang dan waktu-waktu mustajab telah Mas senandungkan dengan tawakkal. Mungkin Allah sedang ingin menguji Mas, seberapa kuat Mas dalam berpijak dan tidak berburuk sangka kepada-Nya. Sebab, ketika Mas mampu mempertahankan semangat dan tetap berbaik sangka kepada-Nya, InsyaAllah akan senantiasa dipermudah jalan Mas untuk menuntaskan apa-apa yang belum tertunaikan.

Mas, Adik tahu Mas mungkin juga sedih, kecewa, bahkan ingin marah. Wajar saja dan sangat manusiawi adik rasa. Tapi, Mas, setahu Adik, Mas bukan tipikal orang yang demikian. Mas adalah tipe orang yang penuh dengan semangat dan optimis terhadap apa yang bisa Mas lakukan. Mas bukan tipikal orang cengeng yang mudah mengemis perhatian. Mas juga bukan tipikal orang mudah menyerah dan putus asa dalam mencapai tujuan. So, jangan patah semangat ya, Mas. InsyaAllah esok akan usai segala permasalahan yang sedang tersenyum di hadapan Mas. Ingat, masalah Mas saja tersenyum, berarti Mas juga harus membalasnya dengan senyum ya.. 😊

Mas, tulisan ini mungkin hanya sekadar rangkaian kata-kata. Bukan larik manis dengan rima, bukan juga deret aksara sarat makna. Namun, Adik berharap Mas membacanya dengan suka cita dan tak bosan menyaksikan susun kata Adik yang tak beraturan. 

Mas, sekali lagi, tiada sesuatu yang tidak diuji di dunia. Tetapi tidak banyak yang berpikiran bahwa adanya ujian itu adalah tanda bahwa Allah sayang kepada kita. Ingat, Mas, ada banyak orang-orang yang mendukung dan mendoakan Mas di sini. 
"Mas, masalah ada untuk membuatmu kuat."

Bumi Meliwis, 28 Juni 2018

Dariku,
Calon istrimu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar