Aku pernah punya mimpi
Mimpi akan hadirnya orang yang membersamai
Menggenggam tanganku dan tak pernah dilepasnya lagi
Menjaga diriku di hari-hari yang terus berganti
Membimbing langkahku hingga jannah-Nya nanti
Mimpi itu pernah aku tuliskan
Pada sebuah kertas, dua tahun silam
Ketika baru beberapa waktu kunikmati hidup di perantauan
Ketika di hadapanku studi lanjutan harus diperjuangkan
Meski tanpa kehadiran orang-orang tersayang
Yang memang terpisahkan oleh jarak yang membentang
Mimpi itu tak pernah henti kupintakan kepada-Nya
Kusenandungkan dalam pengharapan saat bersujud di lima waktu menghamba
Pun di mustajabnya doa-doa yang teraminkan oleh semesta
Mimpi itu tak pernah kuceritakan kepada sesiapa
Namun, Dialah Sang Maha Tahu akan segala hati manusia
Diarahkannya langkahku menuju dia yang jauh di seberang sana
Yang entah mengapa dengan mudahnya aku pun menyapa
Berawal dari dunia maya,
dan berakhir dengan kepastian yang nyata
Kini, mimpi itu telah menemukan jawabnya
Mimpi itu adalah kamu
Kamu yang atas izin-Nya juga menuju ke arahku, membalas rasaku
Kamu yang dengan syahdunya menyampaikan ingin membersamai, di senja yang padu
Kamu yang dengan gagahnya melangkahkan kakimu memohon restu kedua orang tuaku
Didampingi oleh orang tuamu, kala itu
Kamu yang pada akhirnya nanti akan mendampingi, melindungi, dan bertanggung jawab atasku
Dalam mahligai cinta yang satu
Mimpi itu, kini akan bersatu dengan mimpimu
Bersama-sama menggapai yang dituju
Menyejajarkan langkah, menyelaraskan rasa yang menderu
Saling menuju dan mendoakan setiap waktu
Dan lagi
Syukurku tiada terhenti
Tertemukan denganmu, calon imamku nanti
-UR-
14.25 WIB
26 Mei 2018
Mimpi akan hadirnya orang yang membersamai
Menggenggam tanganku dan tak pernah dilepasnya lagi
Menjaga diriku di hari-hari yang terus berganti
Membimbing langkahku hingga jannah-Nya nanti
Mimpi itu pernah aku tuliskan
Pada sebuah kertas, dua tahun silam
Ketika baru beberapa waktu kunikmati hidup di perantauan
Ketika di hadapanku studi lanjutan harus diperjuangkan
Meski tanpa kehadiran orang-orang tersayang
Yang memang terpisahkan oleh jarak yang membentang
Mimpi itu tak pernah henti kupintakan kepada-Nya
Kusenandungkan dalam pengharapan saat bersujud di lima waktu menghamba
Pun di mustajabnya doa-doa yang teraminkan oleh semesta
Mimpi itu tak pernah kuceritakan kepada sesiapa
Namun, Dialah Sang Maha Tahu akan segala hati manusia
Diarahkannya langkahku menuju dia yang jauh di seberang sana
Yang entah mengapa dengan mudahnya aku pun menyapa
Berawal dari dunia maya,
dan berakhir dengan kepastian yang nyata
Kini, mimpi itu telah menemukan jawabnya
Mimpi itu adalah kamu
Kamu yang atas izin-Nya juga menuju ke arahku, membalas rasaku
Kamu yang dengan syahdunya menyampaikan ingin membersamai, di senja yang padu
Kamu yang dengan gagahnya melangkahkan kakimu memohon restu kedua orang tuaku
Didampingi oleh orang tuamu, kala itu
Kamu yang pada akhirnya nanti akan mendampingi, melindungi, dan bertanggung jawab atasku
Dalam mahligai cinta yang satu
Mimpi itu, kini akan bersatu dengan mimpimu
Bersama-sama menggapai yang dituju
Menyejajarkan langkah, menyelaraskan rasa yang menderu
Saling menuju dan mendoakan setiap waktu
Dan lagi
Syukurku tiada terhenti
Tertemukan denganmu, calon imamku nanti
-UR-
14.25 WIB
26 Mei 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar