Tentang sebilah rasa yang tersampaikan dalam larik sajakmu
Terima kasih terlebih dulu ingin kusampaikan padamu
Betapa kepekaanmu begitu tepat bersenandung di antara gundahku
Ini bukan tentang apa yang terjadi antara kita
Bukan pula tentang bagaimana menghadapi apa yang tengah melanda
Ini hanyalah tentang ketidakteraturan hati manusia
yang tengah berusaha menyelesaikan apa yang digenggamnya
Kakanda
Mungkin kautelah tahu
Tentang aku dan segala yang ada padaku
Seorang yang tak bisa tenang ketika apa yang dibebankan belum terselesaikan dengan padu
Terlebih untuk mereka: para gemintangku
Seseorang yang tak bisa tidur dengan nyenyak ketika apa yang terarungi di hari-hari lalu
Masih mudah dilupakan oleh mereka: juga para gemintangku
Seseorang yang mudah sekali termenung dalam diam, menekuri kesunyian, ketika ada yang kurang pas dan tak sesuai dengan apa yang dituju
Ada yang tak biasa memang
Aku pun menyadarinya
Namun, usah kaurisau tentangnya
Sebab tak ada alasan untukku melampiaskan padamu, Kakanda
Terima kasih atas segala nasihat yang senantiasa tersampaikan
Atas segala kesabaran menghadapiku yang kadang masih kekanakan
Atas segala doa-doa yang dengan setia selalu tersematkan
Atas dukungan dan perhatian meski di antara jarak yang begitu lebar membentang
Di sini, aku pun merindu suaramu yang penuh keteduhan itu
Penuh dengan kalimat penyejuk yang menenangkan dan merdu
Namun, aku pun sadar bahwa sibukmu bukan hanya tentang mendengar keluhku
Ada prioritas lain yang juga harus terselesaikan di laju waktu yang terus memburu
Yang aku pun akan sangat berdosa jika menjadi penghalangmu untuk sesegera menyelesaikan hal itu
Kakanda
Usah kau khawatir
Sebab di sini tetap kutunaikan takbir
Kala dirasa ada yang membombardir
dan sedikir mengubah tatanan menjadi kocar-kacir
Sebab kupercaya bahwa kekuatan zikir
akan membuat semua persoalan sulit saling menyingkir
Kakanda
Aku sedang berusaha menjadi aku
Yang tak gampang mengeluh sepanjang waktu
Tak mudah terjatuh di kala sendu
Tak tersulut emosi saat berbagai kepala saling beradu
Tak mengutamakan egoku saat bersamamu
Bantu aku untuk mewujudkan hal itu
Dukung aku
Dan ingatkan aku
23.14 WIB
Dari Bumi Meliwis, di antara malam yang meniupkan dingin dalam desis
Teruntuk calon imam dunia dan akhiratku
Bojonegoro, 2 Mei 2018
Terima kasih terlebih dulu ingin kusampaikan padamu
Betapa kepekaanmu begitu tepat bersenandung di antara gundahku
Ini bukan tentang apa yang terjadi antara kita
Bukan pula tentang bagaimana menghadapi apa yang tengah melanda
Ini hanyalah tentang ketidakteraturan hati manusia
yang tengah berusaha menyelesaikan apa yang digenggamnya
Kakanda
Mungkin kautelah tahu
Tentang aku dan segala yang ada padaku
Seorang yang tak bisa tenang ketika apa yang dibebankan belum terselesaikan dengan padu
Terlebih untuk mereka: para gemintangku
Seseorang yang tak bisa tidur dengan nyenyak ketika apa yang terarungi di hari-hari lalu
Masih mudah dilupakan oleh mereka: juga para gemintangku
Seseorang yang mudah sekali termenung dalam diam, menekuri kesunyian, ketika ada yang kurang pas dan tak sesuai dengan apa yang dituju
Ada yang tak biasa memang
Aku pun menyadarinya
Namun, usah kaurisau tentangnya
Sebab tak ada alasan untukku melampiaskan padamu, Kakanda
Terima kasih atas segala nasihat yang senantiasa tersampaikan
Atas segala kesabaran menghadapiku yang kadang masih kekanakan
Atas segala doa-doa yang dengan setia selalu tersematkan
Atas dukungan dan perhatian meski di antara jarak yang begitu lebar membentang
Di sini, aku pun merindu suaramu yang penuh keteduhan itu
Penuh dengan kalimat penyejuk yang menenangkan dan merdu
Namun, aku pun sadar bahwa sibukmu bukan hanya tentang mendengar keluhku
Ada prioritas lain yang juga harus terselesaikan di laju waktu yang terus memburu
Yang aku pun akan sangat berdosa jika menjadi penghalangmu untuk sesegera menyelesaikan hal itu
Kakanda
Usah kau khawatir
Sebab di sini tetap kutunaikan takbir
Kala dirasa ada yang membombardir
dan sedikir mengubah tatanan menjadi kocar-kacir
Sebab kupercaya bahwa kekuatan zikir
akan membuat semua persoalan sulit saling menyingkir
Kakanda
Aku sedang berusaha menjadi aku
Yang tak gampang mengeluh sepanjang waktu
Tak mudah terjatuh di kala sendu
Tak tersulut emosi saat berbagai kepala saling beradu
Tak mengutamakan egoku saat bersamamu
Bantu aku untuk mewujudkan hal itu
Dukung aku
Dan ingatkan aku
23.14 WIB
Dari Bumi Meliwis, di antara malam yang meniupkan dingin dalam desis
Teruntuk calon imam dunia dan akhiratku
Bojonegoro, 2 Mei 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar