Selamat datang di blogku ^_^

Jumat, 18 Mei 2018

Bagaimana Aku Bisa Menepikanmu, Kakanda

Kakanda, 
di antara celah tulisanmu yang kurindu, aku menemukanmu di sana. Bagaimana susun aksaramu yang begitu memesona, larik indahmu yang mengundang beribu rasa, pun rangkaian katamu yang terkadang membuat haru dan tawa. Penuh dengan ketulusan. Lantas, bagaimana aku bisa menepikanmu?

Bila mengingat kali pertama saling jumpa. Di suatu siang usai pulang kerja. Gemuruh di dada seakan tiada kunjung reda. Hanya bisa berpasrah dan berdoa kepada Sang Kuasa. Bagaimana yang terbaik menurut-Nya. Namun ternyata kedatanganmu bukan hanya semu belaka. Adalah nyata yang tiada terduga dan menumbuhkan kesyukuran setiap harinya. Menghadiahi dirimu yang akan membersamai dalam mahligai yang tengah kita usahakan bersama. Lalu, bagaimana aku bisa menepikanmu?

Bila terdendang tutur sapamu nan merdu, senyum manismu nan syahdu, ribuan perhatianmu nan padu, aku selalu tersipu. Kauberhasil membariskan deret rinduku yang tak lagi menjadi candu, sebab mereka telah tertemukan dengan penawarnya: padamu. Bagaimanakah aku bisa menepikan calon imamku yang nantinya akan menjadi ayah dari anak-anakku?

Bila terngiang renyah tawamu, inspiratif ceritamu, suntikan semangatmu, tangguh perangaimu, rasa tanggung jawabmu, trenyuh hatiku. Nyes. Adem dalam kalbu. Lalu, bagaimana aku bisa menepikanmu?

Bila kukembali mengingat kala itu, senja yang menjadi titik awal kita saling bertautan. Masihlah desir itu terasa hingga kini. Kesucian cinta yang kautawarkan, bukan hanya isapan dan guyonan. Dengan gagahnya kaupinta restu atas orang tuamu dan juga orang tuaku. Hingga akhirnya menghasilkan pertemuan-pertemuan yang semakin menguatkan kita untuk membangun cinta atas-Nya. Keromantisanmu yang demikian, bagaimana mungkin bisa membuatku menepikanmu?

Kakanda,
aku bukanlah pujangga 
yang mampu menggubah jutaan kata 
menjadi deret makna yang bertata
pun aku bukan seniman 
yang mampu mengaransemen ungkapan 
menjadi sebuah larik-larik nada 
yang memesona
aku hanyalah manusia biasa 
yang atas izin-Nya
siap untuk menjadi pendampingmu nantinya
saling menggenggam tangan, 
menguatkan, 
mengingatkan, 
bertukar kasih sayang,
berdampingan,
hingga tua
dan semoga kelak hingga akhirat-Nya

23.35 WIB
17 Mei 2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar